TEORI BELAJAR JEAN PIAGET

Intelligence

Menurut Piaget, suatu tindakan cerdas adalah satu yang menyebabkan suatu perkiraan kepada kondisi-kondisi yang optimal untuk suatu survival organisme. Inteligen adalah suatu ciri dinamis sejak apa yang tersedia sebagai suatu tindakan cerdas, akan berubah ketika organisme dewasa secara biologis dan ketika memperoleh pengalaman.
Inteligen, menurut Piaget, adalah suatu bagian integral tentang segala organisme hidup karena semua organisme hidup mencari kondisi-kondisi berguna itu bagi survival mereka, tetapi bagaimana inteligen menjelma sendiri di setiap waktu akan perlu berubah ketika kondisi berubah.
Teori Piaget sering dikenal sebagai genetic epistemology sejak mencoba untuk melacak perkembangan kemampuan intelektual. Jelaslah bahwa di sini istilah genetic mengacu pada pertumbuhan perkembangan disbanding warisan biologi.

Schemata

Potensi untuk bertindak dalam suatu cara tertentu telah diberi label schema (jamak : schemata). Sebagai contoh, menyerap schema mengacu pada kemampuan yang umum untuk menyerap berbagai hal.
Schema mengacu pada suatu potensi umum untuk melaksanakan suatu kelas perilaku, dan content menguraikan kondisi-kondisi itu yang berlaku selama perwujudan  manapun menyangkut potensi umum itu.
Suatu schema dapat diduga sebagai suatu elemen dalam struktur kognitif organisme.

Assimilation and Accommodation

Proses merespon terhadap lingkungan sesuai dengan struktur kognitif seseorang disebut asimilasi, yang mengacu pada semacam matching antara struktur kognitif dan lingkungan fisik.
Sebagai contoh, jika hanya menghisap, melihat, mencapai, dan menyerap schemata tersedia pada seorang anak, segala pangalamannya akan berasimilasi ke dalam schemata itu.
Proses penting yang menyediakan suatu mekanisme untuk pertumbuhan intelektual : akomodasi, proses yang struktur kognitifnya dimodifikasi.
Semua pengalaman melibatkan dua proses yang penting : rekognisi, atau pengetahuan, yang sesuai dengan proses asimilasi dan akomodasi, yang mengakibatkan modifikasi struktur kognitif.
Asimilasi dan akomodasi dikenal sebagai functional invariants sebab mereka terjadi pada semua tingkat perkembangan intelektual. Jelaslah, bahwa awal pengalaman cenderung untuk melibatkan lebih akomodasi disbanding pengalaman kemudiannya karena semakin banyak apa yang menjadi pengalaman akan sesuai dengan struktur kognitif, pembuatan subtansi akomodasi sedikit lebih perlu seperti individu yang dewasa.

Equilibration

Piaget mengira bahwa semua organisme mempunyai suatu kecenderungan bawaan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara diri dan lingkungan mereka. Dengan kata lain, semua aspek organisme dicocokkan ke arah adaptasi optimal. Equilibration adalah kecenderungan bawaan untuk mengorganisir pengalaman seseorang untuk meyakinkan adaptasi maksimal. Kasarnya, equilibration dapat digambarkan sebagai pengarah yang berlanjut ke arah equilibration atau balance.

Interiorization

Sebagai struktur kognitif lebih terperinci berkembang, anak-anak yang mampu menjawab ke situasi yang lebih rumit juga, mereka lebih sedikit bergantung pada saat ini juga. Contohnya, mereka mampu “berpikir” tentang objek yang bukanlah sebelum mereka. Sekarang, pengalaman anak-anak berfungsi pada lingkungan fisik dan struktur kognitif mereka, yang mencerminkan pengalaman utama kumulatif mereka. Yang berangsur-angsur ini mengurangi ketergantungan pada lingkungan fisik dan peningkatan pemanfaatan struktur kognitif disebut interiorization.
Kecenderungan yang meningkat untuk lebih mengandalkan pada operasi mental dalam menyesuaikan terhadap lingkungan sebagai struktur kognitif menjadi semakin jelas. Sebuah operasi mengarah kepada sebuah tindakan interiorisasi karena itu merupakan respon yang berubah-ubah yang terjadi secara rohaniah daripada lahiriah. 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Forum Chat